DEFINISI GRAFIKA
Grafika (bahasa Inggris: Graphic) adalah presentasi visual pada
sebuah permukaan seperti dinding, kanvas,
layar komputer, kertas, atau batu bertujuan untuk memberi tanda,
informasi, ilustrasi, atau untuk hiburan. Contohnya adalah: foto,
gambar, Line Art, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain
geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk
kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Dalam Bahasa
Indonesia, kata "Grafis" sering dikaitkan dengan Seni Grafis (Printmaking)
dan Desain Grafis atau
Desain Komunikasi Visual.
Grafika
merupakan informasi verbal yang menggugakan gambar untuk menunjukkan
informasinya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Grafika)
Sejarah pencetakan dimulai sekitar 3000 SM dengan duplikasi
gambar. Penggunaan putaran segel silinder untuk
rolling yang terkesan ke tablet tanah liat kembali ke peradaban Mesopotamia
awal sebelum 3000 SM, di mana mereka adalah karya yang paling umum seni untuk
bertahan hidup, dan gambar fitur yang kompleks dan indah. Dalam kedua Cina dan
Mesir, penggunaan prangko kecil untuk segel mendahului penggunaan blok yang
lebih besar. Di Eropa dan India, pencetakan kain tentu didahului pencetakan
kertas atau papirus, ini mungkin juga terjadi di Cina. Proses ini pada dasarnya
sama - di Eropa tayangan presentasi khusus dari cetakan sering
dicetak pada sutra sampai setidaknya
abad ketujuh belas.
Di Cina
Fragmen woodblock awal dicetak berasal dari Cina. Mereka terdiri
dari bunga dicetak dalam tiga warna pada sutra. Mereka umumnya ditugaskan keDinasti Han sebelum 220. Teknologi pencetakan pada
kain di China disesuaikan dengan kertas di bawah pengaruh Buddhisme yang diamanatkan
peredaran terjemahan standar di wilayah yang luas, serta produksi beberapa
salinan teks kunci untuk alasan agama. Buku-blok kayu tertua dicetak
adalah Sutra Berlian . Ini membawa tanggal 'hari ke-13
dari bulan keempat tahun kesembilan dari era Xiantong' (yaitu 11 Mei 868).
Sejumlah dicetak Dharani-s, bagaimanapun, mendahului Sutra
Diamond oleh sekitar dua ratus tahun (lihat Dinasti Tang ).
Di India
Dalam Buddhisme, jasa besar diperkirakan bertambah dari menyalin
dan melestarikan teks, master abad keempat, daftar menyalin kitab suci sebagai
yang pertama dari sepuluh praktik-praktik keagamaan penting. Pentingnya teks
mengabadikan diatur dengan kekuatan khusus dalam Sutra
Sukhāvatīvyūha yang lebih besar yang tidak hanya mendesak taat untuk
mendengar, belajar, mengingat dan mempelajari teks tetapi untuk mendapatkan
salinan yang baik dan melestarikannya. Ini 'kultus buku' menyebabkan teknik
untuk mereproduksi teks dalam jumlah besar, terutama doa-doa pendek atau pesona
yang dikenal sebagaiDharani-s. Perangko yang diukir untuk mencetak doa-doa
pada tablet tanah liat dari setidaknya abad ketujuh, tanggal contoh tertua.
Terutama populer adalah gatha Pratītyasamutpāda, teks ayat singkat
menyimpulkan filsafat Nagarjuna dari genesis kausal atau yang saling
bergantungan. Nagarjuna tinggal di abad-abad awal era saat ini dan Creed
Buddha, sebagai gatha yang sering disebut, dicetak pada tablet tanah
liat dalam jumlah besar dari abad keenam. Tradisi ini ditransmisikan ke China
dan Tibet dengan Buddhisme. Mencetak teks dari woodblocks tidak, bagaimanapun,
tampaknya telah dikembangkan di India.
Di Eropa
Pencetakan blok sudah lama dipraktekkan di Eropa Kristen sebagai
metode untuk mencetak pada kain, di mana itu umum oleh 1300. Gambar dicetak
pada kain untuk tujuan keagamaan bisa cukup besar dan rumit, dan ketika kertas menjadi relatif mudah tersedia, sekitar 1400,
media ditransfer dengan sangat cepat ke kecilukiran kayu gambar agama dan bermain kartu dicetak di atas kertas. Ini cetakandiproduksi dalam jumlah yang sangat besar
dari sekitar 1.425 seterusnya.
Sekitar pertengahan abad ke-, blok-buku, buku ukiran
kayu dengan teks dan gambar, biasanya diukir di blok yang sama, muncul sebagai
alternatif yang lebih murah untuk naskah dan buku dicetak dengan movable type . Ini semua bekerja sangat
digambarkan singkat, buku terlaris hari, diulang di banyak berbeda blok-book
versi: moriendi Ars dan pauperum Biblia adalah yang paling umum. Masih
ada beberapa kontroversi di kalangan sarjana, apakah pengenalan mereka
mendahului atau, pandangan mayoritas, diikuti pengenalan tipe bergerak, dengan
rentang tanggal diperkirakan berada di antara sekitar 1.440-1.460.
Kemajuan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan teknologi cetak mencetak, sehingga di mana pun kita berada selalu
menatap dan menggunakan barang cetakan, misalnya: uang, meterai, prangko, surat
kabar, majalah, buku, brosur, folder, poster, spanduk, company profile,
formulir, ticket, kemasan (kertas, karton, kaleng, plastik, dll) sampai pada
surat-surat berharga yang dipergunakan pada bank-bank, dan sangat banyak jenis,
bentuk, jumlah barang cetakan di masyarakat.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin meningkat sosial ekonomi,
semakin tinggi pendidikan dan kebudayaan suatu bangsa akan semakin banyak
memerlukan barang cetakan sebagai sarana komunikasi, alat pembayaran, sebagai
pembungkus, dan fungsi-fungsi lain.
Perkembangan terakhir di bidang teknologi produksi grafika
sebagai usaha untuk melayani tuntutan pemesan yang semakin cepat dan kritis
adalah munculnya “ teknik cetak jarak jauh, instant printing dan yang terakhir
print on demand.”
Gambaran umum fungsi dan jenis barang cetakan yang demikian
banyak dan bervariasi menuntut industriawan grafika melengkapi peralatan yang
memadai dari kualitas dan kuantitasnya, serta kesiapan sumber daya manusianya
sebagai penentu keberhasilan produksi. Kondisi demikian memberikan peluang yang
sangat besar bagi insan grafika untuk berkiprah mengisi lowongan dan tawaran
yang sangat menjanjikan itu.
Sesuai dengan tujuan pendidikan, Teknik Grafika PNJ
mempersiapkan struktur program kurikulum yang telah mengacu pada kebutuhan
industri grafika walau tetap harus dibantu oleh perusahaan grafika, penyalur
alat/mesin sebagai akibat dari perkembangan teknologi grafika. Penyusunan
kurikulum tetap menggunakan pola baku, walaupun akhir-akhir ini ada kebebasan
untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Dengan kebebasan
menentukan kurikulum itu, maka Teknik Grafika PNJ segera menyesuaikan kebutuhan
di industri percetakan.
Sebagai bentuk penyesuaian itu tercermin di dalam kurikulumnya,
terdapat mata kuliah “Sistem Produksi Grafika” dan simulasinya. Mata kuliah ini
disajikan dengan menyertakan CD software yang baru saja diselesaikan oleh tim.
Kuliah sistem simulasi
produksi grafika ini disajikan pada semester 4 dan semester 5, setelah para
mahasiswa memperoleh materi tentang keteknikan di semester 1, 2, 3 dan 4, dan
selanjutnya di semester 6 mahasiswa melakukan PKL (praktek kerja lapangan)
dengan sistem kelompok sesuai dengan produk grafika yang akan ditekuni.
Di dalam mata kuliah sistem simulasi produksi grafika itu materi
penyajiannya ditekankan bagaimana mahasiswa menangani dan mengelola order
cetakan mulai dari awal sampai akhir, sehingga bobot manajerialnya lebih
menonjol. Tugas demikian pada umumnya di perusahaan-perusahaan percetakan
berperan sebagai perencana dan pengendalian produksi (PPC = Planning Production
and Controll) atau dalam istilah manajemen, sebagai middle manager yang
menentukan alur proses produksi.
Dari materi kuliah yang disajikan ini, diharapkan mahasiswa
mampu menyiapkan dan menyusun rencana produksi, mendesain produk, memilih bahan
dan alat/mesin produksi, menyusun jadwal produksi, melakukan pengendalian
proses produksi dan mengendalikan mutu produksi. Para mahasiswa dituntut pula
untuk mengestimasi apakah barang cetakan itu sebagai barang cetakan yang
diproduksi akan menguntungkan perusahaan atau sebaliknya.
Selain sebagai seorang perencana dan pengendalian produksi, kemampuan yang
diperoleh para mahasiswa itu dapat pula mendukung seseorang sebagai estimator,
tenaga pemasaran, dan apabila dibarengi dengan pengembangan diri (melalui
pengalaman dan menuntut pendidikan) akan sangat mungkin menjadi manajer setiap
bagian dan mungkin lebih tinggi lagi, atau sebagai seorang wiraswastawan.
Percetakan adalah sebuah proses untuk mereproduksi teks dan
gambar, biasanya dengan tinta di atas kertas menggunakan
mesin cetak. Hal ini sering dilakukan sebagai proses industri skala besar, dan
merupakan bagian penting dari penerbitan dan percetakan transaksi.
Perkembangan
pencetakan diawali dengan penggunaan segel silinder diMesopotamia dikembangkan
di 3500 SM, dan lainnya yang terkait segel cap . Bentuk
paling awal dari pencetakan adalah pencetakan woodblock ,
dengan contoh-contoh yang ada dari China berasal sebelum 220 AD dan Mesir ke abad keempat.
Kemudian perkembangan dalam pencetakan termasuk jenis bergerak ,
pertama kali dikembangkan oleh Bi Sheng di Cina,
dan mesin cetak ,
proses pencetakan lebih efisien untuk bahasa barat dengan mereka lebih
terbatas huruf , dikembangkan
olehJohannes Gutenberg pada
abad kelima belas.
1. Cetak tinggi (cetak timbul), pada jenis ini
zat pewarna ditempat pada tempat tertinggi dari bahan atau bidang yang akan
dicetak. Bidang yang akan dicetak ditandai dengan balok, atau logam, kemudian
diberikan gambar. warna diletakkan pada bagian yang telah diukir ini kemudian
ditempelkan pada bidang lain. Contoh dari jenis cetak ini yaitu cap atau
stempel.
2. Cetak dalam. Biasanya menggunakan alat cetak
dari tembaga, dan zat pewarna diletakkan dibagian terdalam dari bidang
pencetak. Bidang pencetak diberi gambar, dan gambar itu diberi warna, tinta
yang tercetak pada pola akan berupa gambar timbul. Gambar yang dihasilkan
adalah kebalikan dari cetakan. contohnya adalah cetakan uang
3. Cetak datar, Pada teknik mencetak ini,
bidang acuan berupa permukaan datar dibagi menjadi dua sisi, sisi satunya
memiliki warna dan satunya tidak diberi warna / tinta. Bagian yang diberi
tinta akan menjadi acuan cetak. Contonya yaitu percetakan offset seperti
majalah dengan 4 warna dasar yaitu merah, biru, kuning dan hitam
4. Cetak saring, yaitu mencetak dengan membuat
cetakan dari kasa, tinta langsung diaplikasikan pada bidang datar yang
tersedia. Umumnya menggunakan screen atau dikenal juga dengan teknik sablon
5. Cetak Digital, adalah proses cetak yang
dilakukan dengan tanpa adanya bidang ajuan, tetapi menggunakan mesin atau
komputer, biasanya dikenal dengan teknik printing
Peluang pengembangan dalam produk-produk
grafika, diantaranya:
1). Koran
Koran termasuk dalam produk grafika karena
menampilkan visual (gambar atau teks) pada permukaannya. Fungsi koran
diantaranya pemberi informasi harian bagi masyarakat. Tapi dizaman yang sudah
canggih ini, terkadang koran sudah tidak laku lagi karena sekarang kita bisa
membaca berita harian di internet.
Koran dicetak menggunakan cetak datar offset.
Peluang pengembangannya sendiri ialah koran harus diberi berita terbaru setiap
harinya apalagi berita yang lagi hangat-hangatnya. Itu semua bisa membuat koran
menjadi laku dan para masyarakat jadi membeli koran.
2). Kaos Bergambar
Kaos bergambar juga merupakan produk grafika,
fungsinya ialah memberikan nilai keindahan pada kaos tersebut sehingga
membuatnya menjadi lebih menarik. Daya jual belinya lebih tinggi karena sangat
unik.
Dicetak menggunakan cetak saring/sablon.
Peluang pengembangannya ialah didesain menarik mungkin untuk bisa menarik
banyak orang untuk membelinya.
3). Kemasan Makanan
Kemasan makanan memiliki fungsi untuk
melindungi makanan, mencerminkan suatu produk, mudah dibawa, dan menarik
perhatian konsumen untuk membelinya.
Pencetakannya menggunakan cetak digital. Peluang pengembangannya
yaitu untuk membuat makanan tersebut laris, dibuatlah kemasan makanan yang
menarik lagi supaya terlihat lebih mengunggah selera.
4). Kartu Ucapan
Kartu ucapan memiliki banyak fungsi
diantaranya yaitu memberi ucapan selamat kepada orang-orang, memberi ungkapan
cinta kepada orang yg disukai, bisa untuk pemberitahuan dan juga promosi.
Dicetak menggunakan cetak digital. Peluang
pengembangannya didesain semenarik mungkin, supaya banyak orang yang menyukai
atau membelinya.
5). Poster
Poster memiliki fungsi yaitu untuk media
promosi, media pemberitahuan, dan juga bisa digunakan untuk sebagai media
pembelajaran dan peringatan.
Pada zaman dahulu, poster dibuat menggunakan
panel kayu atau di tembok. Di zaman sekarang ini, poster lebih mudah dibuat
menggunakan cetak digital. Peluang pengembangannya sendiri, teks dan gambarnya
dijadikan lebih menarik lagi agar banyak orang yang melihat dan tertarik.
6). Iklan
Iklan memiliki fungsi yaitu untuk mengingatkan
orang-orang, sebagai media promosi, menambah nilai produk yang diiklankan, dan
lain-lain.
Iklan sendiri bisa dibuat dengan media cetak
(koran/majalah) atau dengan media elektronik (tv) dan media luar ruangan
(seperti papan billboard), yang pasti semuanya itu menggunakan cetak digital.
Peluang pengembangannya dibuat lebih menarik mungkin agar banyak orang yang
tertarik, karena iklan yang menarik mungkin bisa menarik banyak konsumen.
TUGAS INDIVIDU
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus